Minggu, 23 Oktober 2011

Robert Owen (1771-1858)

       1. BIOGRAFI

             Robert Owen lahir pada 14 Mei 1771 di daerah North Wales, meninggal pada 17 November 1858 (usia 87 Tahun) , ia adalah anak yang cepat dewasa dan berasal dari keluarga golongan menengah, ayahnya adalah seorang pengusaha besi dan kepala kantor pos, ia selalu menghargai pendapat maupun pribadi anak-anaknya. Tetapi tetap menjalankan disiplin serta menentang penghukuman badan terhadap anak-anaknya.
Owen mendapatkan pendidikan sekolah di kotanya dan meniti karir bisnisnya tetap dikotanya. Robert Owen adalah seorang pelaku bisnis sukses yang menyumbangkan banyak laba dari bisnisnya demi peningkatan hidup karyawannya. Sejak ia memiliki pabrik di New Lanark, ia melakukan berbagai perbaikan dalam bidang usahanya dengan mengurangi hari kerja buruh, dan menolak memperkerjakan anak-anak dibawah 10 tahun. Di tempat itulah dia menyadari bahwa kemiskinan sangat terlihat jelas, yang kemudian membuat ia bergerak dengan mengadakan perbaikan rumah-rumah buruh, memperhatikan kesejahteraan keluarga dan anak-anak buruh. Di tempat ini pula Owen mulai memunculkan gagasan-gagasan tentang kesejahteraan buruh dan pendidikan.
 Namun dalam perkembangannya, Owen sendiri jatuh miskin dikarenakan pemikiran dan tindakanya dalam memulai perkembangan kota tempat pabrik Owen. Hal ini dikarenakan masyarakatnya belum siap untuk memulai konsep yang ditawarkan Owen sehingga dikalahkan oleh mayoritas masyarakat kota tersebut.
Semasa hidupnya, Owen selalu memperhatikan nasib orang kecil/ buruh pabrik, ia mencoba menciptakan pelbagai organisasi social dan usaha pendidikan dengan tujuan untuk membebaskan kaum buruh dari kemelaratan, kehinaan, dan kemerosotan moral.
Pemikiran Owen lebih moderat dalam artian tidak terlalu mengedepankan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi lebih mengedepankan kerjasama daripada kompetisi. Owen lebih mempercayai bahwa yang harus berperan besar adalah komunitas kolektif kecil. Pemikirannya tentang sosialisme dia tuangkan dalam buku yang berjudul “A New View of Society, an Essay on the Formation of Human Character” (1813). Dalam bukunya tersebut, ia menyatakan bahwa lingkungan social berpengaruh pada pembentukan karakter manusia. Ia berusaha mencari caranya dengan meningkatkan kesejahteraan pekerjanya. Dalam bukunya tersebut juga mempersoalkan tentang pendidikan, dimana kejahatan-kejahatan dalam masyarakat disebabkan keadaan dan bukan oleh kejatuhan moral manusia sehingga pendidikan dalam suatu lingkungan yang baru akan dapat menghasilkan manusia-manusia rasional yang mempunyai kebiasaan teratur, sungguh-sungguh, sabar dan rajin.
Robert Owen merupakan tokoh pertama yang mengembangkan benih-benih pemikiran socialisme Inggris. Hubungan kekeluargaan di antara sosialisme dan kapitalisme dapat terlihat dari kenyataan bahwa social modern yang pertama adalah seorang kapitalis kaya dan berhasil. Sebagai seorang kapitalis yang “self-made” ia telah berhasil mengumpulkan harta kekayaan menjelang umur 40 tahun. Ia adalah seorang pemikir yang ulet yang mempunyai  pertimbangan praktis. Owen juga lebih mudah dapat menghadapi satu ujian pengalaman yang oleh kaum konservatif sering dikatakan perlu dan penting apabila seorang “reformer” atau pembaharu mengemukakan sebuah rencana baru,”Sudah pernahakah saudara melihat daftar gaji selama hidup saudara ?” dan Owen sudah  pernah. Dalam karyanya yang berjudul “ A New View of Society(1813)”, ia menggambarkan dirinya sebagai seorang “pencipta keuntungan finansial’ (a manufacturer for pecuniary profit).

 2. JEJAK  AKADEMIS

Ia melukiskan dirinya sebagai seorang “pemimpin pabrik yang mencari keuntungan uang”. Pandangannya bukan hasil (seperti pandangan Marx) dari studi di British Museum, tetapi dari pengalaman dalam perusahaan-perusahaan industrinya sendiri. Owen mempersembahkan bukunya tersebut kepada Yang Mulia Prince Regent dari Kerajaan Inggris. Ia bukanlah seorang pelarian dari masyarakatnya sendiri, seperti halnya dengan Marx dan Lenin kemudian, tetapi seorang kaya yang dihormati.
Owen, sesuai dengan tradisi liberal-kapitalis, cenderung melihat kepada masyarakat, daripada Negara, untuk suatu perubahan penting. Satu abad sebelum Keynes dan Beveridge, Owen sudah mengerti betapa pentingnya pemberian kerja penuh (full employment) untuk mempertahankan suatu masyarakat yang beradab. Meskipun demikian, iua tidak setuju dengan sokongan atau bantuan keuangan bagi kaum pengangguran. Dengan alasan bahwa “yang rajin, sabar dan yang dalam perbandingan baik”, jangan dipaksa untuk membantu “yang lalai, malas, dan yang perbandingan jahat”. Owen melihat dengan jelas aspek-aspek kemanusiaan dan pengangguran. Meskipun demikian tidak menghendaki agar Negara membagi-bagi pekerjaan. Adakan;lah sebuah system pendidikan yang cukup baik untuk melengkapi setiap orang dengan kepandaian yang akan dapat digunakannya untuk mencari pekerjaan di pasar terbuka.
Ia sendiri seorang pengusaha yang manusiawi dan social. Ia berusaha untuk meyakinkan para pengusaha lain dan kaum bangsawan bahwa tatanan industrial, system keuangan, upah, dan pendidikan perlu direformasi. Ia berpendapat bahwa reformasi itu tidak hanya menguntungkan bagi kaum buruh, melainkan juga bagi kaum kapitalis sendiri dan seluruh masyarakat.
Robert Owen menganggap minuman keras sebagai pendorong perbuatan jahat dan sumber utama kesengsaraan. Daftarnya tentang apa yang baik dan apa yang jahat dapat menarik perhatian Benyamin Franklin.7 Ia tidak menganggap kapitalisme Inggris sebagai suatu kurungan yang tidak kenal peri kemanusiaan. Owen melukiskan undang-undang dasar Inggris “termasuk yang paling baik dan yang paling bersifat menerangi diantara undang-undang dasar yang kini ditetapkan” Ia tidak mau percaya bahwa kejahatan dapat dirubah jadi kebaikan dalam satu hari. Karena itu menganjurkan ”penarikan kembali dan perubahan progresif” dari undang-undang dan keadaan-keadaan yang tidak adil.
Ia menolak dengan tegas dengan apa yang disebut berkah dari perusahaan revolusioner. Baginya “undang-undang dasar Inggris dalam garis besarnya sudah cukup cocok untuk menyelenggarakan perubahan-perubahan tersebut. Tanpa menimbulkan kejahatan-kejahatan yang selalu mengiringi perubahan yang dipaksakan atau yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu dengan sempurna”. Dengan menginsafi bahwa cinta dan persaudaraan tidak dapat dikandung dalam kebencian dan dilahirkan dalam perselisihan, Owen berseru kepada “setiap orang yang berpikiran sehat, setiap sahabat yang sungguh-sungguh dari kemanusiaan”. Ia berharap kerja sama yang ramah dan kesatuan tindakan di antara pemerintah, parlemen, gereja, dan rakyat. 

3. KONSEPTUALISASI
    1. Perkembangan Pendidikan di Dunia
Robert Owen merupakan salah satu dari begitu banyak tokoh yang sudah memberikan pemikirannya tentang perkembangan pendidikan di dunia, dimana kejahatan-kejahatan dalam masyarakat disebabkan karena keadaan dan bukan oleh kejatuhan moral manusia. Ia yakin apabila kejahatan dan kebejatan moral adalah akibat dari keadaan-keadaan social dan ekonomi tertentu, sehingga pendidikan dalam suatu lingkungan yang baru akan dapat menghasilkan manusia-manusia yang rasional yang mempunyai kebiasaan teratur, sungguh-sungguh, sabar dan rajin.
Serta dengan membuat pandangan baru dalam pendidikan yang tadinya pendidikan masih dilaksanakan dengan kolot, dengan adanya konsep pemikiran ini ada perkembangan yang sampai saat ini masih relevan untuk diaplikasikan. Ia memperjuangkan perbaikan nasib anak-anak yang memprihatinkan, yang pada zaman itu umumnya harus bekerja dalam pabrik tekstil sejak umur enam tahun selama 14-16 jam per hari. Owen menganjurkan bahwa berani dan radikal menurut ukuran kesadaran kapitalis tahun 1813 – supaya hari kerja biasa yang terdiri atas 13 jam dari jam enam pagi hingga jam tujuh sore, jangan dipaksakan kepada anak-anak di bawah umur dua belas tahun.
Karena pada umur tersebut “pendidikan mereka mungkin sudah akan berakhir dan anggota badan mereka lebih sanggup untuk menjalani kelelahan dan kerja berat yang dikehendaki dari mereka”. Alam manusia, “pada umumnya dapat dibentuk-bentuk”, dan apabila pendidikan dapat menjadi kunci untuk membentuk manusia agar lebih rasional dan lebih suka bekerja sama, “Negara yang paling baik pemerintahannya adalah Negara yang mempunyai system pendidikan nasional yang terbaik”.
Pandangan Owen tentang dunia pendidikan menjelaskan bahwa tujuan utama pendidikan adalah pengembangkan sikap moral. Anak-anak oleh Owen diibaratkan seperti plastik yang mudah dibentuk, berbudi luhur dan cerdas bila mendapat pendidikan yang tepat mulai dari masa kanak-kanak, mereka akan membentuk kebiasaan-kebiasaan baik dan akan mencegah atau membasmi segala kejahatan social serta akan menyempurnakan masyarakat dimanapun mereka berada.
Owen sangat menegaskan bahwa pendidikan yang tepat akan membentuk sifat manusia tersebut, sehingga dia memberikan masukan bahwa setiap orang, baik miskin atau kaya, harus mendapatkan pendidikan yang baik. Mengenai pendidikan, Owen juga memberikan beberapa klasifikasi usia mengenai pola pendidikan. Sebagai contoh, untuk usia kanak-kanak hingga 10 tahun, Owen menekankan untuk memberikan pengalaman dengan binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda lainnya dilingkungan alam mereka. Ia juga menegaskan untuk tidak memberikan buku pada anak-anak usia mereka, karena lebih baik menghadapi sesuatu secara langsung dari pada lewat buku. Pengalaman hidup anak-anak akan menjadi dasar bagi mereka untuk mempelajari kehidupan nyata. Dalam pembelajarannya, anak-anak juga harus didorong untuk mewujudkan minat mereka dibawah bimbingan guru yang terlatih, mencintai dan menghargai mereka, dan selalu kooperatif dengan anak-anak dalam permainan dan studi. Robert Owen secara tidak langsung juga telah menerapkan atau membuat kurikulum untuk setiap usia, yang juga hampir sama dengan beberapa pandangan pendidikan beberapa tokoh.
Namun Owen memperbaiki yang salah satu adalah, dalam pendidikan tidak boleh memaksakan penghafalan tentang suatu buku atau menolak teori untuk menyuruh murid lebih tua untuk mengajari yang muda, menolak sebagai tempat doktrinasi dan mensteriotipkan guru hanya kepada kaum perempuan saja. Selain itu ia juga menganjurkan kebebasan berpendapat maupun disiplin diri secara demokratis dan spontanitas yang dianggapnya sebagai cara belajar paling baik bagi anak-anak.

2.      Mendirikan Komunitas-komunitas

Robert Owen, seorang ahli ekonomi yang berprinsip individualis menolong diri sendiri. Ia mulai mendirikan komunitas-komunitas atau perkampungan komunitas (communistic settlements) yang disebut dengan Owenite yang didirikan berdasarkan konsep yang terakhir ini di beberapa tempat di Eropa dan Amerika Serikat, seperti New Harmony (Keselarasan baru) di Indiana dan Brook Farm (Massachussets) serta koperasi teladan dan kemudian menyokong organisasi-organisasi serikat kerja baru yang muncul di Inggris dan Skotlandia. Bagi Owen, koperasi lebih dari hanya menjual susu kepada kaum ibu di rumah. Ia percaya bahwa koperasi-koperasi produksi dan bukan konsumsi yang akan membawa suatu susunan social baru.
Owen menggunakan banyak dari harta kekayaannya untuk mengembangkan koperasi-koperasi produksi di Inggris. Selain itu ia juga menghabiskan waktu selama beberapa tahun dan sebagian besar kekayaannya, untuk suatu usaha untung-untungan di bidang koperasi produksi di Amerika Serikat.

3.      Perbaikan Ekonomi di Seluruh Lapisan Masyarakat

Percobaan yang yang paling terkenal berada di daerah kolonisasi New Harmony di Indiana, komunitas ini bubar ketika salah satu dari mitra bisnisnya melarikan diri dengan membawa semua laba yang ada. Walaupun tidak berhasil tetapi buah pemikirannya sekarang lebih penting dari masa yang sudah-sudah. Ia  mengajarkan pentingnya perbaikan ekonomi seluruh lapisan masyarakat dan penyelesaian masalah yang timbul antara kaum kapitalis dan buruh. Caranya melalui berbagai kebijakan yang dapat mengendalikan timbulnya kesenjangan ekonomi dan kecemburuan sosial.
Ia sendiri pernah menjadi manager sebuah pabrik pemintalan di umur 19 tahun. Pengalamannya sebagai manager sangat mempengaruhi pemikiran ekonominya. Owen langsung mengadakan perbaikan social yang sangat tidak biasa pada waktu itu bagi sekitar 2000 buruh pabriknya, yang 500 di antaranya adalah anak-anak. Ia memperbaiki perumahan mereka, membuka sekolah bagi anak-anak dan took dimana mereka dapat membeli barang kebutuhan sehari-hari dengan lebih murah. Ternyata semangat kerja dan hasil para buruh meningkat. Dengan demikian Owen berhasil membuktikan bahwa upah dan kondisi kerja yang baik tidak mesti merugikan perusahaan.

4.      Memperjuangkan Perundangan Sosial yang Maju 

Owen juga memperjuangkan perundangan social yang maju, seperti perlindungan kerja, pembatasan pekerjaan anak-anak, dan diadakannya inspeksi berkala oleh negara. Menurut Owen watak manusia bukan tanggung jawabnya sendiri, melainkan ditentukan oleh lingkungan sosialnya. Sumber segala malapetaka adalah ketidaktahuan, terutama mengenai kodrat manusia. Asal orang sudah paham bahwa manusia hanya dapat bahagia kalau ia mau mengusahakan kebahagiaan semua, ia juga akan menyetujui perbaikan-perbaikan social yang diperlukan. Keadaan social yang lebih baik akan menciptakan manusia-manusia yang lebih baik pula. Reformasi pendidikan harus disertai reformasi kerja. Para pengusah sendiri berkepentingan agar buruh-buruh mereka dapat hidup secara manusiawi. Peningkatan pendapatan buruh juga akan menguntungkan perusahaan karena buruh akan dapat membeli lebih banyak barang produksinya.
Namun lama-kelamaan Owen menyadari bahwa ia percuma mengharapakan diadakannya reformasi social semata-mata dari penambahan pengetahuan para pengusaha. Perbaikan nasib hanya akan terjadi apabila diperjuangkan oleh kaum buruh sendiri. Apabila reformasi buruh dilaksanakan, tidak akan ada lagi krisis-krisis ekonomis, kemalasan, mabuk-mabukan, dan kelakuan asusila akan menghilang dan karena itu juga   tidak perlu lagi ancaman hukuman, penjara dan hukuman mati.
Pada tahun 1825 ia mendirikan sebuah pemukiman sosialis di Amerika Serikat, namun akhirnya gagal. Kembali dari  Amerika Serikat, Owen diangkat sebagai pemimpin oleh gerakan serikat buruh dan koperasi yang semakin kuat di Inggris. Bagi kaum tunakarya, Owen mengusulkan pembentukan komunitas-komunitas yang menukarkan hasil kerja mereka di antara mereka sendiri supaya tidak tergantung pada pasar. Ia mengharapkan agar perusahaan-peruisahaan lama kelamaan diambil alih oleh serikat buruh.
Pada tahun 1834 Owen menghentikan usahanya karena mendapat kritikan keras para pengusaha dan pemerintah Inggris. Dalam gerakan kaum Charter, gerakan buruh terorganisasi pertama di Eropa yang memperjuangkan hak pilih bagi mereka, Owen tidak ikut aktif lagi. Ia menggunakan sisa hidupnya untuk menulis dalam bidang filsafat social, pendidikan, etika, dan reformasi perkawinan.  Banyak pemikiran Owen yang bersifat utopis dan tidak pernah terlaksana.
Seperti kebanyakan pemikir utopis, Owen juga berpendapat bahwa ia menemukan kebenaran tentang masyarakat industri, jadi bahwa ada sebuah ajaran yang benar tentang masyarakat yang hanya perlu ditemukan dan diterapkan. Pada usia senja Owen mencari sebuah agama sekuler dan mendirikan komunitas Harmony Hall yang dipimpinnya sebagai “Social Father of the society of Rational Religionists” dan mengklaim berkomunikasi dengan arwah orang mati. Diantaranya Benyamin Franklin (Lichtheim 133).
Eksperimen Inggris dengan nasionalisasi industri-industri dasar dan department-departement tertentu telah menimbulkan satu persoalan yang fundamental. Apakah cara kerja sama Owen diluar peralatan formal pemerintah nasional tidak lebih baik daripada usaha nasionalisasi yang telah dijalankan di Inggris selak tahun 1945. Juga dalam lingkungan gerakan serikat kerja di Inggris, prasangka dari zaman Owen terhadap negara masih tetap hidup dengan kuatnya. Apabila serikat-serikat kerja tidak terlalu gembira tentang rencana-rencana nasionalisasi, hal ini disebabkan oleh rasa takut aklan pertumbuhan peralatan Negara.
Dan pengurus-pengurus serikat kerja bebas yang bertanggung jawab kepada anggota-anggoatnya, akan menjadi pegawai-pegawai semi pemerintah yang bertanggung jawab kepada negara. Tetapi pengaruh teladan dan pemikiran Owen atas perkembangan politik social di Inggris selanjutnya cukup besar.  Sekalipun demikian, ide-idenya dianut banyak orang di Inggris dan menjadi pendorong didirikannya koperasi-koperasi konsumsi bagi kaum buruh yang sukses besar.
Kontribusi utama Owen bagi pikiran kaum sosialis adalah pandangan tenteng dimana perilaku social manusia tidaklah tetap atau absolute, dan manusia mempunyai kehendak bebas untuk mengorganisir diri mereka ke dalam segala bentuk masyarakat yang mereka inginkan.

DAFTAR PUSTAKA
Franz Magnis Suseno, “Pemikiran Karl Marx dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revolusionisme”, Gramedia 1999
Stephen K Sanderson, “Sosiologi Makro, Sebuah Pendekatan terhadap Realitas Sosial”, Rajawali Jakarta 1993
Anthony Gidden, ”Kapitalisme dan Teori Sosial Modern”, Universitas Indonesia Press 1985
James M. Henslin, “Sosiologi dengan Pendekatan Membumi” edisi ke 6, Erlangga 2007
Bernard Crick, “Sosialisme”, Pustaka Preometheo, 2001
Ken Budha Kusumandaru, “Karl Marx Revolusi dan Sosialisme”
William Ebenstein and Edwin Fogelmen, “Isme-isme Dewasa ini”, Erlangga Jakarta 1994
William Ebenstein, “Isme-isme yang mengguncang Dunia ini”, Narasi Jogjakarta 2006

1 komentar: